Kamis, 27 Maret 2014

Cara Membuat Lovebird Ngekek Panjang

Ngekek / Bersuara Panjangdi pengaruhi beberapa faktor,Tips berikut akan mengungkap faktor kunci yang mempengaruhi suara  LoveBird  dalam kicauan suaranyasupaya panjang. Siapa yang tidak ingin lovebirdnya punya suara yang panjang dan menyabet juara. Dari pengalaman dari beberapa breeder yang sudah sering membesut Love Bird jadiLovebird dengan suara ngekek yang panjang dapat kita simpulkan sepseti ulasan di bawah ini.
Penilaian secara garis besar dalam perlombaan atau kontes Lovebird adalah di pengaruhi oleh variasi lagu, panjangnya suara dan fekwensi yang sering. Jadi yang ideal adalah  LoveBird yang ngekek tidak terlalu panjang sekali dengan frekwensi yang sering atau tidak kelamaan dan memiliki lagu. Panjang ngekekyang terlalu misalnya sekitar 1 menitan atau lebih maka biasanya frekwensinya jadi lama alias masa diamnya (ngetam) lama. Burung yang sering juara pada akhirnya yang lagunya tidak perlu panjang sekali, tapi gacor atau rajin berbunyi dan tiap bunyi panjangnya cenderung  stabil atau hampir sama, misalnya berkisar 30an detik.
Cara membuat agar lovebird ngekek panjang yang paling dominan adalah di pengaruhi 2 faktor saja, yang pertama adalah faktor garis keturunan dan yang kedua adalah Faktor lingkungan termasuk didalamnya latihan sejak dini.
1. Faktor garis keturunan
Untuk melihat faktor genetik secara utuh, awam seperti kita sulit untuk melakukannya, karena harus memiliki perlengkapan sebagaimana dimiliki para peneliti (misalnya uji DNA, RNA, dan sebagainya. Kita hanya bisa melihat faktor genetik seekor burung dari penampilan luarnya, atau fenotipnya, seperti warna bulu, kualitas suara, dan sejenisnya.
Memprediksi kualitas genetik dari anakan lovebird, misalnya, hanya bisa dilakukan jika kita membelinya dari penangkaran. Setidaknya, kita bisa melihat performa kedua induknya saat di penangkaran, terutama performa suaranya. Meski tidak akurat 100%, karena hanya mengandalkan sifat fenotip, bukan genotip yang harus melalui uji DNA, setidaknya prediksi tersebut tidak terlalu ngawur, atau masih punya landasan ilmiah.
2. Faktor lingkungan
Adapun faktor lingkungan mencakup aspek perkandangan, manajemen kesehatan, manajemen pakan, suhu atau cuaca, hingga perawatan (termasuk latihan dan pemasteran). Menurut pengalaman para kicaumania senior, faktor genetik hanya berperan sekitar 30% terhadap performa burung. Selebihnya ditentukan faktor lingkungan, terutama pakan berkualitas dan pola perawatan.
Mengenai makanan lovebird, Jagung muda, misalnya, terbukti kerap mengantar sejumlah lovebird menjuarai lomba atau latber, seperti pernah ditulis dalam artikel di sini. Pemberian multivitamin yang mampu merangsang pembentukan hormon testosteron, seperti TestoBirdBooster, juga bisa membuat lovebird gacor, daya tahan prima, dan mental tidak mudah anjlok. Sedangkan untuk perawatan wajib seperti mandi, jemur, dan sebagainya bisa dilihat kembali dalam artikel Perawatan Lovebird.
Sedangkan  pola perawatan yang baik akan memberikan dampak lebih dahsyat jika diterapkan pada lovebird sejak anakan, atau setidaknya masih muda (1-3 bulan). Itu sebabnya, latihan dan pemasteran lovebird pun menjadi lebih joss jika dilakukan pada usia dini, karena akan terekam lebih kuat dalam memori burung.
Dalam hal pemasteran, Anda dapat melakukan pemasteran terhadap lovebird muda, dengan menempelkan sangkar di dekat burung masteran . Bisa juga menggunakan CD masteran, atau mp3 player berisi rekaman suara burung-burung masteran. Lakukan secara rutin, setiap hari. Pemesteran Lovebird sejak kecil sangat berpengaruh pada besutan LoveBird yang akan di ikutkan kontes. untuk master yang paling cocok bagi Lovebird adalah burung yang punya lagu tak terlalu rapat. Suara rapat seperti burung cililin, srindit tidak begitu pas karena akan membuat lovebird menjadi gampang lelah dan tidak bisa mengeluarkan suara panjang nantinya.  selain perlu melakukan pemasteran secara rutin, pemilihan awal lovebird juga sangat menentukan hasil LoveBird dalam arena perlombaan. Bagaimana dengan lovebird kesayangan anda.

Cara Mudah Ternak Burung Lovebird

Belajar Budidaya Lovebird, Cara Menentukan Jenis kelamin Usia Produksi Tempat bertelur Lama pengeraman makanan memberi makan anakan lovebird.
CARA MEMBEDAKAN JENIS KELAMIN, jenis kelamin lovebird
Secara fisik jenis kelamin pada lovebird sangat sulit dibedakan. Jangan tertipu oleh lovebird yang kawin, karena lovebird yang kawin belum tentu lovebird tersebut jantan dan betina. Bisa jadi lovebird tersebut jantan semua ataupun betina semua. Cirinya adalah jika kira-kira dua minggu setelah kawin lovebird tersebut tidak juga bertelur berarti lovebird tersebut jantan semua dan sebaliknya jika kira-kira 2 minngu setelah kawin lovebird tersebut bertelur lebih dari 6 telur kemungkinan besar lovebird tersebut betina semua. Sedangkan cara yang digunakan kebanyakan orang di Indonesia untuk membedakan jenis kelamin lovebird adalah dengan cara meraba tulang, dimana jika jarak antara kedua tulang supit renggang dan terasa lentur maka lovebird tersebut biasanya berjenis kelamin betina. Dan jika jarak antara tulang supit sempit serta terasa keras biasanya lovebird tersebut berjenis kelamin jantan. Namun cara tersebut tidak 100% benar. Unutk cara yang paling akurat yang sering dilakukan oleh orang-orang barat yaitu dengan cara tes darah dengan jalan mencabut sehelai bulu lovebird dimana pada pangkal bulu lovebird tersebut terdapat sedikit darah yang menempel selanjutnya di bawa ke laboratorium yang khusus untuk meneliti jenis kelamin lovebird. Cara inilah, cara yang sangat akurat untuk menentukan jenis kelamin lovebird


USIA PRODUKSI
usia produksi lovebird
Lovebird bisa bertelur pada usia 8 bulan. Namun usia tersebut kurang baik untuk produktifitas loveird. Pada usia 8 bulan lovebird belum benar-benar matang untuk berproduksi, sehingga sering terjadi kegagalan dalam penetasan. Kalaupun berhasil kemungkinannya sangat kecil dan kualitas lovebird yang dihasilkan biasanya kurang bagus. Untuk usia yang bagus yaitu usia 1 tahun, pada usia tersebut lovebird benar-benar sudah siap untuk berproduksi.



TEMPAT BERTELUR
sarang lovebird
 Dalam berkembang biak lovebird memerlukan tempat untuk meletakkan telurnya. Tempat tersebut harus kita sediakan dengan baik sehingga lovebird bisa mengeram dengan tenang dan telur lovebird dapat menetas dengan baik.Tempat bertelur lovebird berbentuk kotak dengan ukuran bervariasi. Untuk kotak yang ideal berukuran 20cmx20cmx25cm. Penempatan kotak tersebut harus terhindar dari terik matahari dan hujan. Selain kotak tempat bertelur jangan lupa disediakan pula bahan sarang, bisa berupa rumput kering, serutan kayu dll. Bahan tersebut diletakkan di dasar kandang, jika sudah mendekati masa bertelur lovebird akan membawa bahan sarang tersebut ke dalam kotak tempat bertelur untuk ditata sebagai dasar untuk meletakkan telur dan berguna untuk menghangatkan telur.


LAMA PENGERAMAN
pengeraman lovebird
Pada masa pengeraman lovebird memerlukan kondisi lingkungan yang tenang bebas dari gangguan apapun. Kondisi ini harus benar-benar di jaga agar mendapatkan hasil yang maksimal. Beberapa orang beranggapan bahwa kalau lovebird sedang mengeram tidak boleh dilihat/dipegang telurnya. Hal tersebut sangat masuk akal untuk menjaga ktenngan lovebird yang sedang mengeram. Namun kelemahannya bagimana kita bisa mengetahui apakah telur tersebut menetas atau tidak. Untuk mengatasi hal tersebut biasakan kita melihat isi kotak telur sebelum lovebird tersebut bertelur. Sehingga dengan kebiasaan tersebut ketika lovebird sudah bertelur dan mengerami telurnya kalau kita lihat tidak merasa terganggu karena
sudah terbiasa dilihat.
Setelah pengeraman selama 25hari telur belum juga menetas besar kemungkinan telur tersebut tidak menetas dan bisa di ambil biar lovebird bertelur kembali. Telur yang kita ambil tersebut kita pecah untuk mngetahui kondisi telur tersebut. Apabila kondisi telur tersebut masih utuh, masih ada putih dan kuning telurnya berarti telur terseut tidak dibuahi. Namun apabila tersebut busuk berarti gagal dalam pengeramannya.


MAKANAN LOVEBIRD
makanan lovebird
Agar lovebird yang kita pelihara dapat produksi secara maksimal, maka kita harus memberikan makanan yang berkualitas dan berfariasi. Demikian juga kita, kita akan bosan kalau tiap hari kita hanya makan nasi kucing Angkringan (maksutnya bukan kucing yg kita makan lho, kan haram, coba anda ke Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, aq kye belum tau :D , jokowi kayae suka ). Makanan yang disukai lovebird diantaranya: milet, jewawut, kenari seed, biji sawi, jagung muda, kangkung, sawi, toge, dll. Untuk lovebird yang sedang menyuapi anaknya bisa ditambah dengan BR1 agar perkembangan anaknya baik.



CARA MEMBERI MAKAN ANAK LOVEBIRD

Untuk meningkatkan produktifitas induk lovebird dapat dilakukan dengan cara mengambil anak lovebird pada usia sekitar 10 - 14 hari. Di samping itu anak lovebird akan menjadi lebih jinak sehingga juga dapat meningkatkan harga jual lovebird. Anak Lovebird di letakkan pada sebuah kotak yang di beri alas kain handuk dan diberi lampu 5 watt untuk menjaga kehangatan.

Pakan untuk anak lovebird bisa menggunakan bubur bayi instant yang banyak dijual di toko sekitar anda. Bubur bayi dicampur dengan air hangat, jangan terlalu panas dan jangan dingin, ( hangat-hangat kuku ).
Pada awalnya campuran yang diberikan dalam bentuk yang tidak terlalu kental, semakin tambah umur anak lovebird, tingkat kekentalan makanan semakin bertambah pula.
Alat yang digunakan bisa memakai jarum suntik.

Pemberian pakan dilakukan minimal tiap 4jam sekali, secara teratur. Anda dapat menggunakan jadwal anda sendiri, sebagai contoh jadwal pemberian makan: 06:00, 10:00, 14:00, 18:00, 23:00.

Setelah anak lovebird sekitar usia empat minggu, Anda bisa memberi mereka makanan di tempat makan untuk melatih makan pada anak lovebird. Makanan yang diberikan dapat berupa potongan-potongan kecil buah-buahan atau sayuran, telur rebus, pelet yang dicampur air hangat.

Pada usia sekitar 6 minggu, anak lovebird akan lebih tertarik terbang daripada makan apa yang Anda tawarkan. Mereka akan makan dan minum sendiri lebih banyak. Pada usia itu anak lovebird siap untuk di sapih.